ads

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

"KPID gelar FGD bertema Mewujudkan Siaran Jurnalistik Yang Mencerahkan


"Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dari masukan bapak-bapak sekalian yang ada disini bisa menjadikan langkah-langkah untuk KPID kedepan walaupun masa-masa ini KPID masih menunggu pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran” Tutur Komisioner KPID Jawa Tengah (Jateng) Sonakha Yuda Laksana saat memandu Focus Group Discussion (FGD) Kajian Analisa Hasil Pemantauan Penyiaran diselenggarakan oleh KPID Jateng bertema “Mewujudkan Siaran Jurnalistik yang Mencerahkan” di Safin Hotel Pati, Selasa (12/12/2017).

Beberapa pihak dilibatkan dalam FGD tersebut guna mendapatkan masukan yang luas dalam mewujudkan siaran jurnalistik yang mencerahkan. Hadir pada FGD tersebut sejumlah perwakilan dari jurnalis, akademisi, pers mahasiswa, tokoh masyarakat, dan Kumpulan Anak Asli Pati (KAAP). Mereka merefleksikan beberapa yang dirasa menjadi masalah dan perlu untuk dibenahi pada suatu media khususnya media penyiaran televisi dan Radio.

Dalam FGD tersebut, menghasilkan enam rekomendasi yang disarankan kepada KPID.
Pertama, program jurnalistik di media lokal lebih disarankan untuk mengeksplorasi kearifan lokal.
Kedua, konten jurnalistik perlu lebih mengedepankan edukasi masyarakat, seperti menangkal radikalisme, pendidikan anak, dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketiga, keberimbangan dan netralitas konten berita harus dimulai dari peningkatan kompetensi jurnalis, khususnya dalam pembentukan pelatihan dan sertifikasi.

Keempat, media edukatif  juga perlu untuk dikemas lebih menarik agar diminati masyarakat.
Kelima, pendidikan jurnalistik perlu diberikan kepada kalangan pelajar berkaitan dengan sosialisasi anti hoax dan pengenalan dunia jurnalistik
Keenam, siaran berita di televisi perlu diawasi lebih intensif dan cermat karena banyak beredar hoax akibat tindakan melebih-lebihkan fakta. (fiq)

"Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dari masukan bapak-bapak sekalian yang ada disini bisa menjadikan langkah-langkah untuk KP...

Telusur Jejak Kuburan Massal Korban 1965 di Hutan Regaloh Pati

bekas galian yang diduga gagal digunakan untuk mengeksekusi korban 1965.
KoranJateng.Com , Pati – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan dikabarkan akan melakukan verifikasi terkait dengan kuburan massal korban 1965 di wilayah Kabupaten Pati.
Informasi adanya kuburan massal korban 1965 di Pati tersebut berasal dari Yayasan Penelitian korban Pembunuhan 1965-1966 (YPKP 65). Salah satu tempat yang diduga bekas kuburan korban 1965, antara lain di Hutan Regaloh, Kecamatan Tlogowungu, Pati.

Untuk memastikan hal tersebut, MuriaNewsCom melakukan ekspedisi jejak kuburan korban 1965 di sebuah hutan Regaloh yang diduga menjadi tempat pembunuhan korban 1965, Rabu (11/5/2016). Ekspedisi tersebut ditemani Sutriman, mandor Perhutani setempat beserta sejumlah petugas Perhutani lainnya.

Di sana, ada tiga bekas lubang yang ditengarai sebagai tempat pembunuhan korban 1965. Satu lubang berdiameter lima meter diduga disiapkan untuk membunuh korban 1965, tetapi gagal. Sementara itu, dua cekungan yang sudah hampir rata dengan tanah lainnya diduga menjadi tempat pembunuhan korban 1965. “Cerita adanya kuburan korban 1965 di sini sudah ada sejak dulu. Namun, kebenaran pasti belum saya ketahui juga,” kata Sutriman.

Sutriman yang juga penduduk setempat mengaku, ayahnya dulu sempat diminta untuk menggali kubangan di tempat itu secara suka rela. Tapi, ayah Sutriman tidak tahu kubangan itu dipakai untuk apa.

“Ayah sempat cerita pernah diminta untuk menggali kubangan sedalam tujuh meter di alas Regaloh. Tapi, tujuannya apa tidak tahu. Tahu-tahu tersiar kabar bahwa daerah ini jadi tempat pembunuhan korban 1965,” tandasnya.

Editor : Akrom Hazami
via : MuriaNews.Com


bekas galian yang diduga gagal digunakan untuk mengeksekusi korban 1965. KoranJateng.Com , Pati – Menteri Koordinator Politik, Hukum d...

TNI Disebut Datangi Tempat yang Diduga Kuburan Massal Korban 1965 di Pati

Sutriman (berbaju biru) menunjukkan bekas kubangan yang diduga jadi tempat pembunuhan korban 1965 yang sudah hampir rata dengan tanah. (MuriaNewsCom/Lismanto) 
KoranJateng, Hal itu dikatakan Sutriman, petugas Perhutani Regaloh. “Tadi pagi, ada dua anggota Kodim yang datang ke sini. Saya sempat tanya, untuk kepentingan apa kok baru sekarang mendatangi kuburan yang diduga tempat pembunuhan korban 1965. Dia hanya menjawab menjalankan tugas,” ungkap Sutriman saat berbincang dengan MuriaNewsCom, Rabu (11/5/2016).

Sutriman menuturkan, sejak kecil dirinya dilarang orang tuanya untuk bermain di kawasan kuburan korban 1965. Karena itu, tempat itu sudah lama dikenal warga setempat sebagai kuburan massal korban 1965.

Kendati begitu, tidak ada tanda khusus yang menunjukkan tempat itu sebagai kuburan. Warga setempat hanya mengenal lokasi itu dengan bekas kubangan yang diduga digunakan untuk membunuh korban 1965.

Saat dikonfirmasi, Dandim 0718/Pati Letkol Inf Andri Amijaya Kusuma mengatakan, apapun yang ada di wilayah teritorialnya harus diketahui. Termasuk, melakukan pengecekan di tempat yang diduga kuburan massal korban 1965.

“Kita wajib paham kondisi yang ada di wilayah teritorial. Namun, kita belum mengetahui secara pasti apakah itu benar-benar kuburan massal atau bukan, kita belum tahu,” imbuhnya.
Andri juga mengaku belum ada perintah khusus dari Menko Luhut Pandjaitan yang dikabarkan akan meninjau kuburan massal korban 1965 di Pati. “Sampai saat ini, perintah khusus tidak ada. Kita tunggu saja nanti,” pungkasnya.

Editor : Akrom Hazami
Baca juga : Jejak Kuburan Massal Korban 1965 di Hutan Regaloh Pati
sumber : MuriaNews.com


Sutriman (berbaju biru) menunjukkan bekas kubangan yang diduga jadi tempat pembunuhan korban 1965 yang sudah hampir rata dengan tanah. (Mu...

Menumbuhkan Jenggot dengan kemiri, Mitos atau Fakta?

KoranJateng.com, bagi sebagian pria dewasa memiliki jambang yang lebat merupakan kebanggaan tersendiri terlebih jenggot atau jambang ini relatif di sukai kaum hawa hingga tidak sedikit remaja yang belum memiliki jenggot atau yang jenggotnya belum tumbuh berlomba lomba untuk menumbuhkannya dengan berbagai macam cara.


salah satunya dengan menggunakan minyak kemiri

pengalaman penulis menggunakan kemiri ini dengan metode BAKAR

KELEBIHAN metode pembuatan ini diantaranya sebagai berikut:
  • Minyak kemiri yang dihasilkan tidak menyebabkan alergi, cocok untuk dipakai semua usia, bahkan pada kulit kepala yang sensitif sekalipun;
  • Minyak kemiri yang dihasilkan bisa dengan cepat menumbuhkan rambut;
  • Selain itu, sangat bagus untuk menumbuhkan dan menyuburkan kembali akar rambut yang telah mati;
  • Ketahanan produk di udara luar lebih lama;
  • Lebih ampuh menguatkan dan memberi nutrisi bagi rambut;
  • Berkhasiat menghitamkan rambut;
  • Bisa juga digunakan untuk menumbuhkan jenggot, kumis, dan jambang
KEKURANGAN minyak kemiri dengan metode bakar diantaranya:
  • Dengan warnanya yang hitam, bisa mengotori pakaian dan tangan saat pemakaian;
  • Kemiri bakar berbau gosong;
Cara Membuat:
  • Jemur biji kemiri dengan matahari langsung;
  • Setelah kemiri mengering, lanjutkan dengan MEMBAKAR biji kemiri sampai gosong;
  • Setelah gosong, lanjutkan dengan blender kemiri;
  • Setelah itu, tinggal digunakan untuk perawatan
Cara diatas adalah cara mudah membuat minyak kemiri dengan metode BAKAR. Tentunya pengolahan untuk kebutuhan produksi untuk industri (seperti Minyak Kemiri RATU) akan melalui proses yang lebih banyak jika dibandingkan dengan proses tadi, supaya menghasilkan minyak kemiri dengan kualitas yang TERBAIK. Jika Anda memiliki waktu luang yang memadai, anda bisa mencoba cara mudah membuat minyak kemiri seperti panduan diatas.


Tapi Benarkah metode ini benar-benar mujarab?

baiklah, dilansir dari DR Oz Indonesia, menumbuhkan jenggot dan jambang dengan bahan tertentu nggak semudah membalikkan telapak tangan, guys. Siapa bilang hanya dengan menggunakan minyak kemiri atau mentega secara rutin bisa menumbuhkan jenggot. Karena sebenarnya tumbuh atau nggaknya jenggot itu tergantung dari gen serta keturunan. Dengan kata lain, jika kamu nggak memiliki riwayat keluarga yang berjenggot tebal atau brewok maka sebenarnya cara-cara cepat menumbuhkan brewok diatas sia-sia saja.

Memang sih, mengoleskan minyak kemiri atau mentega bisa sedikit membantu, namun kandungan zat ini sebatas hanya bisa menstimulus  lingkungan area tempat tumbuh rambut  tersebut agar tumbuh lebih subur saja. Bukan berarti  jenggot dan jambang akan langsung tumbuh pasca mengoleskan bahan-bahan tersebut. Karena bagi laki-laki tanpa keturunan jenggot tebal hal ini sangat sulit bahkan mustahil untuk menumbuhkan jenggot.

Namun untuk kalian yang memang sudah mempunyai riwayat keturunan jenggot dan jambang tebal, maka kalian bisa menggunakan bahan-bahan oles diatas untuk membantu mempercepat pertumbuhannya. Well, sekarang nggak bingung lagi kan dengan headline diatas? Semoga bermanfaat.

sumber: suaramerdeka.com & google journal

KoranJateng.com, bagi sebagian pria dewasa memiliki jambang yang lebat merupakan kebanggaan tersendiri terlebih jenggot atau jambang ini rel...


Top